Judul buku: Mengembangkan Kreatvitas & Kecerdasan Anak
Pengarang: Anik Pamilu
Halaman buku: 148
Berapa halaman yang sudah dibaca: 43
Kesan: terdapat kata-kata yang masih asing di telinga saya, itu berakibat saya menjadi kurang memahami kalimat tersebut
Pengarang: Anik Pamilu
Halaman buku: 148
Berapa halaman yang sudah dibaca: 43
Kesan: terdapat kata-kata yang masih asing di telinga saya, itu berakibat saya menjadi kurang memahami kalimat tersebut
BAB 2 : Mengembangkan Kreativitas Anak
CIRI-CIRI ANAK KREATIF
Anak Kreatif memiliki ciri-ciri tersendiri seperti: selalu
ingin tahu, memiliki minat yang luas, suka melakukan kegiatan yang kreatif,
cukup mandiri, berani mengemukakan pendapat, tidak takut melakukan kesalahan,
dan lebih berani mengambil resiko. Berbicara mengenai kreativitas, banyak orang
mengaitkannya dengan inovasi. Ada kreatif, ada inovasi. Inovasi adalah semacam
proses penyempurnaan suatu produk atau suatu proses yang ada. Menurut para
ahli, anak kreatif memiliki spontanitas dan energi yang luar biasa juga
bersifat sperti petualang dan rasa humor yang tinggi. Yang telah disebutkan
diatas adalah ciri-ciri positif yang biasanya melekat pada anak kreatif.
Sedangkan, ciri-ciri negatifnya adalah tidak kooperatif, terlalu menuntut,
terlalu asertif, kurang sopan, acuh tak acuh terhadap aturan, menarik diri,
keras kepala, serta emosional. Sifat seperti itu sangat membutuhkan pengertian,
pengarahan, dan kesabaran luar biasa dari orang tua agar tidak menimbulkan hala
yang tidak baik.
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK SEJAK DINI
Semua orang tua pasti senang memiliki anak yang kreatif.
Kreativitas idak datang begitu saja, tapi harus diupayakan. Dengan cara yang
tepat, kreativitas anak akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Faktor yang
mendorong orang tua dalam mendorong bakat dan kreativitas anak, karena :
1. Kesadaran orang tua mengenai peran stimulus dini dan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak.
2. Untuk memperluas pengalaman sosia anak dalam kegiatan dirumah atau disekolah.
3. Perlunya kegiatan penunjang untuk memantapkan keterampilan anak.
4. Berkembang berbagai jenis fasilitas kegiatan atau kursus yang ditawarkan publik.
5. Memperluas variasi kebutuhan anak dan upaya mengembangkan keterampilannya.
Selain itu stimulus yang diberikan kepada anak harus tepat agar anak menjadi cerdas dan kreatif. Stimulus atau rangsangan yang tepat adalah stimulus atau rangsangan yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Dengan demikian, dapat sesuai dengan kamampuan anak tanpa memaksa atau membebani, jika memaksa atau membebani anak diluar kemampuannya akan mematikan kreativitasnya.
Beragam bentuk kecerdasan yang perlu dikembangkan,
mengharuskan stimulus yang beragam. Salah satu yang utama adalah stimulasi
motorik, karena perkembangan motorik anak sangat pesat khususnya anak balita,
terutama motorik kasar.
Selain stimulus motorik anak juga perlu diberi
rangsangan yang bersifat kognisi. Sebelum menstimulus kogisi anak, orang tua
perlu mengetahuinya sesuai usia anak tersebut. Kemampuan kognitif bisa lebih
optimal apabila otak kanan mendapat stimulus. Cara berpikir otak kanan bersifat
tiak teratur, acak, intuitif, dan holistik. Sedangkan otak kiri bersifat logis,
rasional, linier, dan sekuensial.Orang dapat memanfaatkan kedua elah otaknya
menjadi seimbang dalamkehidupan. Bagi orang yang cenderung menggunakan otak
kiri, sebaiknya mengimbanginya dengan aktivitas berpukir yang menggunakan otak
kanan begitupun sebaliknya. Anak yang memiliki fungsi otak yang seimbang akaln
lebih responsif, kreatig, dan stabil. Memang tidak mudah menyelaraskan kedua otak
tetapi kita harus berani mencobanya. Jika kita sering menggunakan otak kiri
maka kita hars mencerdaskan atau menggunakan otak kanan. Dan berikut adalah
kiat mencerdaskan otak kanan :
1. Bangunlah minat untuk beraktivitas di alam terbuka.
2. Rangsanglah otak kanan anak melalui kegiatan musik & movement (gerak dan lagu).
3. Latihlah anak dengan berpikir divergen (menyebar).
4. Lakukan dengan selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa.
2. Rangsanglah otak kanan anak melalui kegiatan musik & movement (gerak dan lagu).
3. Latihlah anak dengan berpikir divergen (menyebar).
4. Lakukan dengan selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa.
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK DI RUMAH
Kreativitas yang ada pada anak perlu dikembangkan dengan
lebih baik. Dr.E. Torrance, seorang profesor bidang Ilmu Pendidikan di
Universitas Minnesota, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa anak belajar melalui
uji coba atau apa yang biasa dikenal dengan cara trial and eror. Dengan cara tersbut
anak harus mencoba dan terus mencoba. Dalam uji coba seringkali mendapat
kegagalan, dan dalam upaya mencoba lagi, pertolongan orang tua sangt
dibutuhkan. Sebagai orang tua perlu menyadari pentingnya kreativitas ini.
Mendidik dan melatih anak harus dimulai di lingkungan rumah dari semenjak usia
dini dan ibu paling anyak berhubungan dengan anak. Maka ibu sebagai eorang
pendidik pertama dan utama bagi anaknya sangat bereran didalam merangsang,
meningkatkan, dan mengembangkan kreativitas anak. Kreativitas bukan hanya
meliputi bakat dalam bidang seni saja, akan tetapi dalam setiap bidang yang
diinginkan anak serta imajinasinya. Imajinasi seorang anak yang kreatif
sangatlah mengagumkan, menyenangkan, aktif, dan penu humor.
BEBERAPA KEGIATAN YANG PERLU DILAKUKAN ANAK
Dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan
kegiatan yang cukup variasi , maka pengalaman, lingkungan pergaulan, dan
wawasannya secara berangsur menjadi semakin luas. Hal-hal yang dapat
mengembangkan kreativitas melalui :
Pertama, perhatikan lingkungan. Lingkungan sangat menentukan perkembangan anak. Lingkungan yang baik akan menjadikan anak baik begitupun sebaliknya. Lingkungan dapat mendorong anak untuk berkreasi dan mensuburkan kreativitasnya.
Kedua, pilih media yang dapat merangang kreativitas anak. Media
yang dimaksudkan adah media yang dapat mengembangkan kreativitas anak juga
meningkatkan produktifitas dan imjinasi anak. Media yang dipilih bisa apa saja
asalkan tidak membuat dampak buruk bagia anak. Contohnya, berikan permainan
yang kreatif agar anak menjadi kreatif.
Ketiga, biarkan anak melakukan apa yang diyakininya dan
sekaligus beri dia tanggung jawab dengan konsekuensi dari pemikirannya. Dr.
Dale Grubb dari Baldin-Walllace Collegebdi Berea, Ohio, mengatakan “Anak-anak
yang “dibiarkan” oleh orang tuanya akan menjadi lebih kreatif bila dibandingkan
dengan anak-anak yang banyak didikte oleh orangtuanya”. Cara mendidik yang “memungkinkan”
(fokus terhadap anaknya) bukan hanya tidak ada kaitannya dengan tingkat
kreativitasnya, akan tetapi justru (meskipun tidak besar) cenderung menyebabkan
berkurangnya kraetivitas.
Keempat, rangsanglah selalu agar anak memiliki ide yang
baru. Jangan matikan ide anak atau rasa ingin tahunya dengan kelimat “Ah, kamu
kan masih kecil. Orang yang sudah besar saja tidak bisa apalagi kamu.”
Sebaiknya mulailah menghargai ide dan usaha anak. Biarkanlah bebas untuk
berekspresi dengan santai dan tanpa tekanan. Tekanan dapat mengakibatkan
menurunnya kreativitas.
Kelima, beri solusi kreatif kepada anak atas masalah yang
ada. Kenalkan kepada anak cara berpikir yang berbeda. Biarkan anak enjoy dengan
kreativitasnya sesuai kemampuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar